Dengarkanlah lagu dulu
Tinggalkanmu itu menunggu
Jangan biarkan hati
Dikunci oleh rasa benci
Resah yang tiada henti
Bila kau melangkah pergi
Apakah yang harus ku lakukan
‘Tuk merubah hatimu
Kurnia bagaikan khayalan
Takkan ku lepas walaupun apa yang mendatang
Kurnia bagaikan khayalan
Ku takkan lepas walau hanya khayalan
Senyumanmu igauanku
Tiada yang setandingmu
Suara yang bermain
Memanggil-manggil namaku
Resah yang tiada henti
Bila kau melangkah pergi
Apakah yang harus ku lakukan
Untuk merubah hatimu
Pintaku cuma jangan pergi
Tak bisa berasingan jauh oh darimu
Bilakah oh nanti akan pergi
Berlari biarkan pergi
Buat selamanya biar kita berdua disinari
Oh mentari oh mentari
13 March 2011
..Harimau Malaya - Marionexxes~..
Hey kau si gadis berkebaya
Apa yang membuat kau menjeling?
Ketat! Singkat !
Tinggal semalaman dunia aktres
Kembali hidangkan ku tat susu
Comel! Gedik!
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati, otaknya bersepai
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur, hati Melayu kan layu?
Harimau Malaya, Hero si gadis Melayu, bukan!
Hey kau si cantik berkebaya
Apa yang membuat hati cair?
Ketat! Singkat !
Tinggal harian dunia kaku
Kembali ajar kami etika gadis
Comel! Gedik!
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu.
'Kebaya, fesyen lama gadis Melayu,
kegilaan dunia glamor kabaret,
petunjuk ketulenan gadis Melayu,
budaya pakai yang dimamah usia berzaman,
hanya dijumpai di semua majlis-majlis kuno gadis Melayu’
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu.
Harimau Malaya, Hero si gadis Melayu, bukan!
Apa yang membuat kau menjeling?
Ketat! Singkat !
Tinggal semalaman dunia aktres
Kembali hidangkan ku tat susu
Comel! Gedik!
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati, otaknya bersepai
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur, hati Melayu kan layu?
Harimau Malaya, Hero si gadis Melayu, bukan!
Hey kau si cantik berkebaya
Apa yang membuat hati cair?
Ketat! Singkat !
Tinggal harian dunia kaku
Kembali ajar kami etika gadis
Comel! Gedik!
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu.
'Kebaya, fesyen lama gadis Melayu,
kegilaan dunia glamor kabaret,
petunjuk ketulenan gadis Melayu,
budaya pakai yang dimamah usia berzaman,
hanya dijumpai di semua majlis-majlis kuno gadis Melayu’
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah ucap hello, pergi kau melambai,
Harimau, harimau, harimau, harimau Malaya
Tak pernah hancur hati Melayu yang layu.
Harimau Malaya, Hero si gadis Melayu, bukan!
..Keyakinan Hati - Nikita Willy~..
Aku hanyalah orang biasa
Punya perasaan yang lemah
Menghadapi pahit hidup ini
Seperti puing yang berserakan
Batu ini berdirian kokoh
Seperti batu karang
Badai datang takkan menggoyahkan
Karena Kau besertaku (besertaku)
Ya Tuhan tolonglah aku
Ampunilah aku
Ya Tuhan tolonglah aku
Kuatkanlah aku
Biar semua menghancurkan aku
Tapi aku tak akan takut
Biar semua membenci diriku
Tapi Engkau ‘kan memihakku
Biar semua menghancurkan aku
Tapi aku tak akan takut
Biar semua membenci diriku
Tapi Engkau ‘kan memihakku
Punya perasaan yang lemah
Menghadapi pahit hidup ini
Seperti puing yang berserakan
Batu ini berdirian kokoh
Seperti batu karang
Badai datang takkan menggoyahkan
Karena Kau besertaku (besertaku)
Ya Tuhan tolonglah aku
Ampunilah aku
Ya Tuhan tolonglah aku
Kuatkanlah aku
Biar semua menghancurkan aku
Tapi aku tak akan takut
Biar semua membenci diriku
Tapi Engkau ‘kan memihakku
Biar semua menghancurkan aku
Tapi aku tak akan takut
Biar semua membenci diriku
Tapi Engkau ‘kan memihakku
..Dalam Diamku - CTKD~..
Telah ku pilih jalan ini
Meski kini ku sendiri
Renungi erti sepi
Tak lagi ada satu kata
Satu jiwa dalam cinta
Yang ada hanya hampa
Semakin terasa
Semakin berbeda
Sungguh sangat menyeksa
Kata hatiku
Ku simpan dalam diam
Tak perlu ucap lagi
Kau kan mengerti suatu hari
Mengapa harus terjadi
Semakin terasa
Semakin berbeda
Sungguh sangat menyeksa
Sepiku lara
Hatiku hampa
Kerana cinta
Menyeksa di dada
Lelah aku mencari
Ruang cintamu
Untuk cintaku
Bagi cinta ini
Lelah terus berlari
Tanpa bererti
Membelah hati
Terumbang-ambing dalam kebimbangan
Daku terus mencari
Terumbang-ambing dalam kebimbangan
Sepiku lara
Hatiku hampa
Kerana cinta
Menyeksa di dada
Yang hilang biarlah menjadi kenangan
Biarkanlah lepaskanlah
Telah ku pilih jalan ini
Meski ku sendiri
Renungi erti sepi
Meski kini ku sendiri
Renungi erti sepi
Tak lagi ada satu kata
Satu jiwa dalam cinta
Yang ada hanya hampa
Semakin terasa
Semakin berbeda
Sungguh sangat menyeksa
Kata hatiku
Ku simpan dalam diam
Tak perlu ucap lagi
Kau kan mengerti suatu hari
Mengapa harus terjadi
Semakin terasa
Semakin berbeda
Sungguh sangat menyeksa
Sepiku lara
Hatiku hampa
Kerana cinta
Menyeksa di dada
Lelah aku mencari
Ruang cintamu
Untuk cintaku
Bagi cinta ini
Lelah terus berlari
Tanpa bererti
Membelah hati
Terumbang-ambing dalam kebimbangan
Daku terus mencari
Terumbang-ambing dalam kebimbangan
Sepiku lara
Hatiku hampa
Kerana cinta
Menyeksa di dada
Yang hilang biarlah menjadi kenangan
Biarkanlah lepaskanlah
Telah ku pilih jalan ini
Meski ku sendiri
Renungi erti sepi
Subscribe to:
Posts (Atom)